Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ngawi melaksanakan kegiatan penelusuran sejarah Tradisi Perang Sego Dusun Tambak Selo Desa Pelang Lor Kecamatan Kedunggalar. Tradisi Perang Sego sudah ada sejak zaman dahulu, dan diwariskan hingga sekarang. Tradisi Perang sego tidak hanya saling melempar nasi, tidak hanya upacara bersih desa yang menjadi rutinitas tahunan akan tetapi sebagai wujud rasa syukur terhadap Allah SWT Tuhan Semesta Alam. Masyarakat juga percaya tradisi ini dilaksanakan untuk terhindar dari musibah yang akan terjadi di Desa Pelang Lor.

Puncak acara tradisi yakni proses perang nasi dan pertunjukan kesenian reog atau Tayuban sebagai hiburan masyarakat  Penelusuran sejarah melalui wawancara dengan Haryana Kepala Desa Pelang Lor pada Selasa, 29 Oktober 2024. Wawancara tersebut bertempat di Kantor Desa Pelang Lor Kecamatan Kedunggalar.

“Upacara adat (bersih desa) Desa Pelanglor di adakan setelah warga desa selesai melakukan panen kedua. Setelah semua sawah di Desa Pelanglor dipanen tidak boleh ada yang masih belum terpanen padinya. Upacara adat perang sego (nasi) dilaksanakan dipunden desa tempat dimana di yakini penduduk desa merupakan tempat yang menjadi asal usul penamaan dusun “Tambak Selo” Yang menjadi dusun terbesar di Desa Pelanglor” ucap Haryana.

Wawancara dilakukan oleh Arsiparis Monang beserta tim  Bidang Perlindungan dan Penyelamatan Arsip  Kegiatan ini dilakukan dalam rangka penelusuran arsip sejarah desa  dan Kesenian Tradisional. Dengan kegiatan ini, bertujuan agar dapat menyelamatkan nilai kesejarahan sebagai memori kolektif bangsa, khususnya bagi Kabupaten Ngawi.           

Penulis : Monang Setiyo Putro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *